MATERIAL NYAMAN UNTUK SERAGAM JAS LABORATORIUM
Seragam adalah pakaian pakaian yang dikenakan bersama-sama dalam segi model, motif, maupun jenis material yang sama oleh anggota suatu organisasi atau instansi tertentu. Salah satu instansi yang banyak menggunakan seragam adalah instansi di bidang kesehatan. Seperti seragam dokter, seragam perawat, staff rumah sakit, hingga seragam laboratorium. Seragam laboratorium memiliki beberapa jenis. Salah satunya yaitu jas laboratorium.
Jas Laboratorium adalah Alat Pelindung Diri (APD) yang
direkomendasikan oleh Occupational Safety
and Health Administration (OSHA). Jas Laboratorium ini wajib digunakan oleh
pekerja ataupun peserta didik yang berada diruang laboratorium.
Jas Laboratorium berfungsi sebagai identitas pekerja laboratorium serta untuk
melindungi tubuh dari percikan zat kimia berbahaya yang dapat merusak kulit. Disamping
itu, Jas Laboratorium harus mampu melindungi tubuh dari api. Oleh karena iu, material
yang digunakan untuk Jas Laboratorium cukup variatif. Memilih material yang
tepat dapat melindungi tubuh dari resiko berbahaya yang akan didapatkan.
Berikut adalah contoh
batah yang biasa digunakan untuk membuat Jas Laboratorium :
1.
Material Jas Laboratorium Sekali Pakai
Material ini biasanya digunakan untuk
Laboratorium Klinis, Laboratorium Biologis, dan Laboratorium Kimia. Material
Jas Laboratorium ini tidak baik digunakan jika di dalam Laboratorium terdapat
potensi bahaya api yang signifikan.
2.
Material Kain Polyester
Material selanjutnya yang digunakan untuk
membuat Jas Laboratorium adalah material polyester dan campuran katun dengan
perbandingan 75%: 25%. Jas Laboratorium yang menggunakan material polyester ini
cocok digunakan untuk Laboratorium Klinis, Laboratorium Biologis, dan Rumah
Sakit. Material kain Polyester ini bersifat mudah terbakar sehingga tidak direkomendasikan
untuk kegiatan yang yang menimbulkan percikan api.
3.
Material Kain Polyester Katun
Jas Laboratorium biasanya menggunakan material
katun polyester dengan perbandingan 65% : 35%. Biasanya material ini dipakai
untuk Jas Laboratorium Biologi. Material Jas Laboratorium ini tidak
direkomendasikan untuk kegiatan di Laboratorium yang menimbulkan api, karena
material polyester katun ini bersifat mudah terbakar.
4.
Material Katun
Selanjutnya, Jas Laboratorium yang
menggunakan material katun 100%. Material ini kurang mudah terbakar
dibandingkan dengan material polyester maupun katun polyester. Namun, material
ini tidak dapat disterilisasi dan lebih tebal, sehingga saat digunakan pada
cuaca yang panas akan terasa tidak nyaman.
5.
Material Kain Tahan Api
Jas Laboratorium yang terbuat dari bahan
katun yang telah diberi tambahan material tahan api, sehingga sesuai untuk
kondisi laboratorium yang beresiko bahaya api. Untuk harga material ini lebih
mahal dibandingkan jenis material lainnya.
6.
Material Nomeks
Jas Laboratorium yang menggunakan material nomeks ini
memiliki permukaan yang tebal dan terkarbonisasi sehingga tahan terhadap
percikap api. Jas Laboratorium ini memiliki material yang lebih kuat
dibandingkan dengan jenis material lainnya. Material Nomeks memiliki keunggulan
fleksibel dan tidak mudah robek. Selain itu, material ini juga tahan terhadap
larutan kimia termasuk larutan asam dan larutan bas yang terdapat di dalam
Labortorium. Untuk harga jas laboratorium ini terbilang mahal dan tidak nyam
bila digunakan di lingkungan terbuka.
Demikian jenis-jenis
material untuk Jas Laboratorium yang dapat menjadi referensi Anda saat memilih material
yang nyaman untuk Jas Laboratorium. Hal tersebut merupakan salah satu kunci
keselamatan selama bekerja di Laboratorium. Dengan memperhatikan pemilihan material
yang benar, diharapkan Anda dapat bekerja di Laboratorium dengan aman dan
nyaman.
Komentar
Posting Komentar